Rabu, Maret 3, 2021
Warta Bangsa
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Pendidikan & Budaya
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Travel & Kuliner
  • Opini
  • Ragam
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Pendidikan & Budaya
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Travel & Kuliner
  • Opini
  • Ragam
No Result
View All Result
Warta Bangsa
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Cerita Banjir di Beluk Jombang, Kerepotan Gali Liang Kubur

by WartaBangsa
15 Januari 2021
in Peristiwa
0
Kondisi banjir saat masih belum surut di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Gambar diambil hari keempat banjir.

Kondisi banjir saat masih belum surut di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang. Gambar diambil hari keempat banjir.

Share on FacebookShare on Twitter

JOMBANG, WartaBangsa.id – Banjir yang menggenang selama 14 hari di kawasan Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, memang benar-benar membuat aktivitas warga setempat lumpuh.

Banjir tersebut sebenarnya sudah menjadi langganan tiap tahun, bahkan disebut-sebut sejak tahun 2007. Hanya saja kali ini, banjir tidak memaksa warga untuk mengungsi. Namun, beragam dampak dirasakan warga setempat. Selain tak bisa bekerja karena terisolir oleh kepungan banjir, mereka harus mengirit stok makanan dan minuman di rumah.

Untung saja, relawan tanggap bencana di Kecamatan Kesamben dan Kabupaten Jombang tanggap perkara ini. Di bangunnya Dapur Umum di sekitaran kawasan banjir, menjadi pusat pemasok makan dan minum warga terdampak.

“Sekali makan, kami menyediakan 400 nasi bungkus sekali makan. Kalau sehari 3 kali makan, kita siapkan 1.200 nasi bungkus,” kata Ismu Hidayat, tim relawan dari Tagana Jombang.

Nah, bagaimana jika ada warga setempat meninggal dunia? Bisa dibayangkan betapa repotnya melakukan pemulasaraan hingga menyolatkan jenazah. Belum lagi, menggali kubur dan menyemayamkannya.

Ihwal inilah yang sempat dirasakan warga Dusun Beluk, Desa Jombok. Di kala terkepung banjir, ada salah satu warga setempat meninggal dunia dan harus dimakamkan secepatnya.

“Ya kan kalau dalam Islam, jenazah harus dimakamkan segera. Karena kondisinya banjir, yang paling susah adalah membuat liang kubur,” kata Sistio Budianto, Kepala Dusun (Kasun) setempat.

Meski kondisinya kebanjiran, warga tetap harus memakamkan jenazah di tempat pemakaman umum (TPU) setempat. Sejumah teknis dilakukan agar tetap bisa menggali kubur dengan kedalaman yang sudah ditentukan.

Setelah menentukan titik yang hendak digali, petugas mulai membuat gundukan cukup tinggi mengelilingi titik gali. Disiapkan pula pompa untuk menyedot air. Begitu gundukan tanah selesai, air yang menggenang titik gali mulai disedot.

Setelah air sudah berpindah, proses penggalian mulai dilakukan. Beberapa kedalaman penggalian, air yang muncul di dalam galian juga langsung disedot pompa.

“Begitu seterusnya, sampai mencapai kedalaman yang ditentukan. Gundukan yang dibuat tadi, untuk menghalau air masuk lagi. Memang cukup memakan waktu, tapi mau gimana lagi,” cerita Anto, sapaan akrab Kasun Beluk ini, Jumat (15/1/2021).

Anto juga mengingat kejadian yang sama persis pada tragedi banjir tahun lalu. Salah satu warganya meninggal di saat banjir melanda. Hanya saja, tahun lalu tidak serepot awal tahun 2021 ini. Karena keluarga almarhum, meminta untuk dimakamkan di TPU sebelah Dusun Beluk yang tidak kebanjiran.

“Banjir sebelumnya juga ada yang meninggal, tapi pihak keluarga yang ditinggalkan, meminta dikuburkan di sana, karena di sini sedang banjir,” ujarnya.

Sekedar informasi, banjir yang melanda Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, berlangsung hingga dua pekan. Memasuki hari ke 15, yakni Jumat (15/1/2021) air mulai tampak surut.

Meski demikian, sebagian rumah, kebun dan area pertanian di kawasan ini masih tergenang air. Selain itu, warga terdampak juga merasakan gatal-gatal akibat terendam banjir selama belasan hari.

Berbeda dari sebelumnya, banjir tahun ini terbilang lebih lama dari tahun sebelumnya, yang biasanya satu minggu sudah surut.

Kasun Anto mengungkapkan, tepat pada Jumat 1 Januari 2021, air telah terpantau memasuki dan menggenang sejumlah rumah di wilayah ini. Banjir terjadi disebabkan adanya penyumbatan sampah di sekitar trushrack yang ada di hulu sipon Watudakon, kecamatan Kesamben. (an/wb)

Tags: Jombang
ShareTweetShareSend

Related Posts

Pariyem, PRT yang berhasil kabur dari rumah majikannya, saat melapor ke Polres Probolinggo Kota didampingi P putrinya dan Chandra anak tirinya, serta sejumlah warga.

PRT yang Kabur dari Rumah Majikannya di Kota Probolinggo, Lapor Polisi

18 Februari 2021
Pariyem, seorang PRT yang berhasil kabur dari rumah majikannya. Selama 6 tahun, dia tidak boleh keluar rumah.

6 Tahun Dilarang Keluar Rumah Majikannya, PRT di Kota Probolinggo Berhasil Kabur

17 Februari 2021
Kondisi plengsengan di timur laut Taman atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Maramis, Kota Probolinggo, yang ambrol.

Aneh, Plengsengan di Kota Probolinggo Ambrol, Jembatan Bambu Utuh

17 Februari 2021
Kondisi rumah Agus Sudarsono di jalan Kinibalu, Perumahan Bromo, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolingo, yang terbakar.

Korsleting, Rumah Warga Ketapang Probolinggo Terbakar

17 Februari 2021
Next Post
AKP Moch Mukid, Kasat Resnarkoba Polres Jombang.

Sebab Sabu-sabu, Pekerja Musiman PG di Jombang dan 7 Jaringannya Ditangkap

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WARTA POPULER

  • Empat tersangka kasus narkoba yang masih satu keluarga, saat dirilis di Mapolres Jombang.

    Satu Keluarga di Jombang Terbelit Kasus Peredaran Narkoba Senilai Rp 1 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gasak Ponsel Majikan dan Dijual Murah, Pria di Gresik Diringkus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buku Digital Direktorat KSKK Madrasah, Beredar Versi Cetak di Jombang?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nekat di Pusaran Narkoba, Enam Pria di Jombang Diringkus Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Surat Direktorat KSKK Tak Pernah Kerjasama Mencetak Buku Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belasan Karyawannya Terpapar Covid-19, Toko Emas di Kota Probolinggo Tutup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Damar Wulan dan Patih Gajah Mada Lahir di Jombang ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Warta Bangsa

© 2021 WartaBangsa.id

Tentang Kami

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Pendidikan & Budaya
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Travel & Kuliner
  • Opini
  • Ragam

© 2021 WartaBangsa.id