Senin, Januari 25, 2021
Warta Bangsa
No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Pendidikan & Budaya
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Travel & Kuliner
  • Opini
  • Ragam
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Pendidikan & Budaya
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Travel & Kuliner
  • Opini
  • Ragam
No Result
View All Result
Warta Bangsa
No Result
View All Result
Home Ragam

Damar Wulan dan Patih Gajah Mada Lahir di Jombang ?

by WartaBangsa
5 Januari 2021
in Ragam
0
Arca/ patung Patih Gajah Mada di kawasan wisata Air Terjun Madakaripura, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Arca/ patung Patih Gajah Mada di kawasan wisata Air Terjun Madakaripura, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Share on FacebookShare on Twitter

JOMBANG, WartaBangsa.id – Mungkin saja, banyak khalayak tidak mengetahui, di mana tempat kelahiran Raja Majapahit Damar Wulan, dan Patih Gajah Mada. Baru-baru ini terungkap, jika Prabu Damar Wulan dan Patih Gajah Mada, disebut-sebut lahir di Kabupaten Jombang.

Sejarah ini, diungkap KH Husein Ilyas, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Misbar, dalam pengajian rutin di kediamannya di Karangnongko, Desa Mojoranu, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Pengajian ini kemudian direkam dalam sebuah video dan diunggah di FanPage Facebook “Dawuh Mbah Husein Ilyas”, pada Senin (4/1/2021).

Dalam video pengajian kiai yang tenar dengan sebutan Mbah Yai Husein ini disebutkan, Prabu Damar Wulan, lahir di Paluombo, sebuah daerah yang berada di sisi timur Dusun Paritan, Desa Sudimoro, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

Keseharian Prabu Damar Wulan di masa kecil hingga dewasa, adalah mencari rumput sebagai makanan kuda di sebuah kawasan yang kemudian dikenal dengan nama Dusun Paritan. Kemudian, Damar Wulan dipercaya menjadi tukang pencari rumput untuk makanan kuda milik Patih Loh Gender dari Kerajaan Majapahit.

Dikatakan Mbah Yai Husen dalam video itu, selain memiliki kepandaian, Damar Wulan merupakan pria rupawan. Karena saking tampannya, ia dinamakan Damar (lampu) dan Wulan (bulan).

“Dinamakan Damar Wulan itu karena saking tampannya. Kalau nggak ganteng, ya diarani damar melik-melik (redup). Apalagi kepaten damar (lampu mati),” kata Mbah Yai Husein, disusul tertawa.

Saking tampannya, seperti dilansir di Wikipedia, putri sang patih bernama Anjasmara terpikat dan jatuh cinta kepadanya. Damar Wulan kemudian mendapat tugas dari raja Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu, untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan Menak Jinggo, penguasa Kerajaan Blambangan yang bermaksud memberontak ke Majapahit.

Rupanya, ketampanan Damar Wulan dapat menarik perhatian selir-selir Menak Jinggo, yaitu Waeta dan Puyengan. Dengan bantuan mereka, Damar Wulan berhasil memperoleh senjata sakti gada Wesi Kuning milik Menak Jinggo. Menak Jinggo kemudian berhasil dikalahkan Damar Wulan.

Damar Wulan pun memboyong kedua selir tersebut. Dan pada akhirnya juga mempersunting sang raja putri Majapahit.

Tempat Lahir Patih Gajah Mada

Begitu juga dengan Patih Gajah Mada. Patih yang tersohor dengan “Sumpah Palapa”-nya ini juga lahir di Jombang, tepatnya di selatan Mojoagung. Disebutkan, Patih yang dikenal jasanya menyatukan sejumlah daerah hingga menjadi Nusantara ini, merupakan anak dari Tumenggung Kolongdono.

Penanda jika Patih Gajah Mada lahir di selatan Mojoagung, Jombang, adalah umpak (unsur bangunan berupa batu, berfungsi sebagai penyangga tiang pada bangunan) pendopo, berukuran besar dan penuh tekstur ukiran.

“Sampai sekarang, umpak itu masih ada di sana,” katanya. Hanya saja, dalam video itu, Mbah Yai Husein tidak menyebut secara pasti, nama dusun atau desa tempat lahirnya Patih Gajah Mada.

Disebutkan, Tumenggung Kolongdono memiliki 3 putera, yakni Gajah Seno, Gajah Welo, dan terakhir adalah Gajah Mada yang kemudian menjadi Patih Majapahit mendampingi Raja Hayam Wuruk. Di masa duet kepemimpinan ini, Kerajaan Majapahit mencapai puncak masa kejayaan. (an/wb)

Tags: Jombang
ShareTweetShareSend

Related Posts

Dancer di Kota Probolinggo

Pandemi, Komunitas Dancer Pilih Latihan di Halaman Museum Rasulullah Kota Probolinggo

27 Oktober 2020
Phon kelor atau Moringa.

Daun Berjumlah Ganjil, Kelor Identik Penangkal Gaib

27 September 2020
Sukardi (70) sang juru kunci Punden Sentono Agung, Dusun/Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

6 Makam Membujur Barat Timur di Keras Jombang, Juru Kunci: Bukan Sayyid, Ini Pendahulu

31 Agustus 2020
GoISNU mirip Gojek atau Grab

ISNU Kota Probolinggo Punya Aplikasi, Namanya GoISNU

20 Juli 2020
Next Post
RSUD jombang

Terpapar Covid-19, Satu Nakes di Jombang Meninggal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WARTA POPULER

  • Tersangka Sugeng Efendi alias Pendik beserta barang buktinya saat diamankan di Polsek Perak, Jombang.

    Gerebek Rumah di Glagahan dan Sidowarek, Polisi Bekuk 2 Pria Jaringan Sabu-sabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gadaikan Sertifikat Tetangga, Emak-emak di Kabuh Jombang Diringkus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sebab Sabu-sabu, Pekerja Musiman PG di Jombang dan 7 Jaringannya Ditangkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Edar Narkoba, Dua Pria Ngoro Mojokerto Ditangkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mobil Siaga Desa (MSD) Tabrak Xenia di Mojokrapak Jombang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kerap Mondar-mandir Telanjang, Pria Tua di Jombang Ditemukan Tewas di Parit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pandemi Covid-19, PT KTI Kota Probolinggo Justru Rekrut Tenaga Kerja Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Warta Bangsa

© 2021 WartaBangsa.id

Tentang Kami

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Peristiwa
  • Hukum & Kriminal
  • Pendidikan & Budaya
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Kesehatan
  • Travel & Kuliner
  • Opini
  • Ragam

© 2021 WartaBangsa.id