PROBOLINGGO, WartaBangsa.id – Pemkot Probolinggo akan melakukan tes swab kepada warga yang kedapatan tak bermasker saat operasi yustisi. Tak hanya itu, Pemkot juga akan menerjunkan Anggota TNI tambahan, untuk menekan penyebaran virus Corona.
Hal itu disampaikan Wali Kota Hadi Zainal Abidin, Minggu (13/12/2020) usai menghadiri rapat koordinasi (Rakor) bersama Forkopimda di gedung Puri Menggala Bhakti, kantor Wali Kota. Disebutkan, rakor yang diselenggarakan merupakan rapat koordinasi dan evaluasi yang biasa
digelar.
Dalam rakor tersebut dibahas soal status Kota Proboplinggo yang zona merah akibat jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Guna menekan penyebaran dan menekan jumlah warga agar tidak terpapar virus Corona, pihaknya menggelar rapat tersebut.
“Yang dibahas tadi soal status zona merah. Utamanya soal penambahan jumlah yang terpapar covid 19 dan kesadaran masyarakat. Tentang tahun baru belum dibahas dalam rapat tadi,” ujar Hadi sebelum meninggalkan tempat acara.
Selain edukasi, pihaknya akan melakukan penyadaran terhadap masyarakat yakni, dengan cara edukasi serta operasi yustisi. Wali Kota menjelaskan, akan men-swab warga yang kedapatan tak memakai masker saat operasi yustisi.
“Kami akan swab, warga yang terjaring operasi yustisi. Tentunya warga yang tidak disiplin menggunakan masker,” katanya.
Tujuannya untuk menekan jumlah warga yang terpapar Covid-19 karena setiap hari terus bertambah. Mereka yang diswab karena terjaring operasi yustisi, tidak dipungut biaya atau gratis. Tak hanya warga yang terjaring operasi, warga yang secara mandiri dan sukarela meminta swab, akan dilayani oleh Pemkot secara gratis.
“Harapannya agar tidak bertambah terus dan kesadaran masyarakat akan virus Corona, muncul,” tambahnya.
Soal penambahan personil TNI, Hadi menyebut mendapat bantuan dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 50 pasukan TNI. Mereka akan dilibatkan dalam operasi yustisi dan sebagian akan ditempatkan di lokasi kerumunan.
“Kami mendapat bantuan 50 pasukan TNI. Kota atau kabupaten lain apakah juga dapat bantuan, kami tidak tahu. Mencegah pelanggaran protokol kesehatan,” katanya. (mo/wb)